Artis Nadia Tjoa, Soroti Pentingnya Kepemimpinan Perempuan dalam Organisasi‎

Nadia Tjoa, wisudawan berprestasi program Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana, dengan IPK 3,98. 

Nasional, MDNtimes.id - Model Nadia Tjoa memiliki perhatian mendalam terhadap eksistensi perempuan di tengah masyarakat. Hal itu ia sampaikan pada acara wisuda kampus di ICE BSD, Rabu (28/5) lalu.  
‎Nadia Tjoa yang merupakan wisudawan berprestasi program Magister Manajemen, Universitas Mercu Buana, dengan IPK 3,98 itu mengangkat pentingnya peran kepemimpinan perempuan dalam organisasi. 
‎Dalam pidatonya yang bertajuk Valedictory Address, Nadia membagikan hasil penelitiannya mengenai keterkaitan antara kepemimpinan perempuan dan kinerja organisasi. Temuan tersebut memperlihatkan bahwa praktik manajemen tradisional masih menyisakan tantangan struktural bagi perempuan yang menduduki posisi strategis.

‎“Siapa yang didengar di ruang rapat? Bagaimana kepercayaan dibangun dan dijaga? Dan, pemimpin seperti apa yang saya pilih untuk jadi terutama saat tidak ada yang melihat?” ujar Nadia di hadapan ratusan wisudawan, sivitas akademika, dan keluarga yang hadir.
‎Miss Face of Humanity 2022 ini menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kompetensi, tetapi juga soal keberanian mengambil posisi moral dalam sistem yang belum sepenuhnya setara. Ia menambahkan bahwa strategi organisasi akan gagal tanpa budaya yang mendukung, dan bahwa ketahanan organisasi (resilience) tidak akan bertahan tanpa kepercayaan.
‎Selama studi magister, Nadia mendapat beasiswa penuh dari Universitas Mercu Buana. Ia menyebut institusi tersebut telah memberinya ruang untuk berkembang dalam kurikulum internasional yang diasuh oleh dosen-dosen berpengalaman.
‎“Saya berdiri di sini sebagai bukti bahwa ketika institusi pendidikan percaya pada potensi perempuan, dampaknya bisa meluas,” ujarnya.
‎Menutup pidatonya, Nadia menyampaikan komitmennya untuk membuka lebih banyak ruang bagi perempuan dan kelompok marjinal lainnya. “Seperti pintu yang dibuka untuk saya, saya juga akan membuka pintu itu lebih lebar bagi mereka yang datang setelah saya,” katanya.
‎Nadia, yang juga dikenal sebagai arsitek dan pembicara publik, mengajak rekan-rekannya dari angkatan 2025 untuk memimpin dengan integritas dan tujuan. “Semoga kita memimpin dengan makna, bukan hanya jabatan,” tutupnya.
Previous Post Next Post