Foto: Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat melakukan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Barat, Kabupaten Magetan. Dok. Devira Ramdhani |
Kegiatan PMM yang dilakukan lima mahasiswi itu untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.
"Seperti diketahui, di Magetan, persentase pernikahan muda meningkat hingga 16,97% pada tahun 2016, angka yang signifikan. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi pernikahan sejak dini," ungkap Ach. Apriyanto Romadhan, S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing lapangan mahasiswa UMM, Rabu (20/9/2023).
Menurut Ach. Apriyanto mahasiswi kelompok PMM 5 angkatan 27 itu menjelaskan kepada siswa-siswi SMP 2 Barat dampak pergaulan bebas diusia muda Seperti, mengkonsumsi Narkoba, minuman beralkohol, dan merokok menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini.
"Pergaulan bebas di usia muda, seperti mengonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi narkoba, merokok, dan melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi merupakan pemicu terjadinya pernikahan dini," tambahnya.
Dengan kegiatan PMM, Dosen pembimbing lapangan mahasiswa UMM itu berharap, generasi muda khususnya siswa SMP Negeri 2 Barat sadar akan bahayanya pergaulan bebas yang bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini.
"Dengan adanya kampanye edukasi mengenai penyebab pernikahan dini ini, diharapkan generasi muda akan semakin sadar akan bahaya pergaulan bebas dan belajar bagaimana menghindarinya," tambahnya.
Selain pencegahan, kata Ach. Apriyanto Romadhan, mahasiswa UMM itu juga memaparkan dampak terjadinya pernikahan dini salah satunya, Stunting yang dialami anaknya. Karena, ibu yang masih sangat muda belum memahami sepenuhnya tentang merawat bayi sejak dalam kandungan hingga sudah lahir.
"Kami juga memaparkan dampak pernikahan dini. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan akibat dari pernikahan dini yang terjadi pada saat emosi remaja masih sangat labil dan belum saatnya membentuk keluarga yang berakhir dengan perceraian," tambahnya.
"Dampak lainnya adalah stunting, dimana anak dari pasangan suami istri muda akan menderita gizi buruk karena ibu masih sangat muda dan belum memahami sepenuhnya tentang merawat bayi dalam kandungan dan menjadi seorang ibu," tutupnya.
Perlu diketahui, 5 mahasiswa UMM yang melakukan edukasi pencegahan pernikahan dini di SMP 2 Barat itu diantaranya, Devira Ramadhani N, Asyila Faradiba, Chanya Galuh A, Khalda Dhiya' Mahabbah, dan Yana Kusulistyowati Meraka tergabung dalam kelompok PMM 27 Angkatan 5 tahun 2023. Dodik