Foto: buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Madiun Raya saat menyampaikan aspirasi di Hari Buruh tahun 2023 |
Dalam memperingati Hari Buruh Nasional itu, 60 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Madiun Raya turun kejalan. Mereka menilai pelaksana Negara telah gagal mensejahterakan rakyat bahkan, semakin menyengsarakan rakyat.
"Politik Upah Murah menyebabkan kemenangan 8 jam kerja menjadi sia-sia belaka karena, kaum buruh terpaksa harus bekerja lembur agar dapat mencukupi kebutuhan hidupnya," ungkap Ketua Serikat Buruh Madiun Raya, Aris Budiono dalam pernyataan sikapnya (1/5/2023)
Aris Budiono juga menilai harga pokok serta kesehatan dan pendidikan yang saat ini kian mahal membuat kaum buruh sulit untuk menjangkaunya.
"Kesehatan, perumahan, pendidikan dan harga bahan pokok semakin membumbung tinggi jauh dari jangkauan kaum buruh," tambah Aris.
Selain itu, Aris juga menyinggung terkait dicabutnya subsidi serta Negara tak boleh lagi ikut campur dalam perekonomian. Dan saat ini semuanya diserahkan pada pasar.
"Akhirnya perekonomian tidak lagi berorientasi memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan rakyat, namun lebih bertujuan memupuk keuntungan untuk melipat gandakan modal," lanjut Aris. (Dodik)