MDNtimes, Madiun - limbah yang diduga dari Pabrik Gula (PG) dibuang sembarangan dipinggir sungai bengawan solo, tepatnya di Desa Tiron, Kecamatan/Kabupaten Madiun.
Dari keterangan warga, saat musim kemarau disertai angin seperti saat ini, keberadaan limbah berwarna hitam pekat itu sangat mengotori lantai rumah mereka, Bahkan sampai ke makanan.
"Iki awune bekase ngge ngobori tebu (ini abunya bekas buat membakar tebu)," ungkap sopir truk saat ditemui dilokasi pembuangan limbah, Jumat (22/9/2023) pagi.
Dalam satu hari, sopir truk tersebut mengatakan, dirinya bisa membuang hingga 15 kali limbah-limbah dari bekas pembakaran tebu itu.
"Motor (truk-red) loro paling balik ping 15. Motor siji 15 berarti ping 30 rit (Truk 2 paling balik 15 kali. Truk satu lima belas kali, berarti 30 rit)," ungkap sopir truk saat ditemui dilokasi pembuangan limbah, Jumat (22/9/2023) pagi.
Sementara itu, Pihak PG Rejoagung yang berdekatan dengan lokasi pembuangan sampai saat ini belum bisa dimintai keterangan. Jurnalis media ini sudah berusaha dua kali mendatangai PG Rejoagung yang ada di jalan Yos Sudarso, Kota Madiun itu pada jumat dan Sabtu (23/9).
Dari keterangan Securuty, bagian Hubungan Masyarakat (Humas) PG Rejoagung masih rapat dengan para Direksi.
Terkait keberadaan limbah-limbah tersebut, Kabid Penaatan dan Pengendalian Lingkungan DLH Kabupaten Madiun Ani Retnowati menunggu laporan resmi dari masyarakat.
"Kami sampaikan bahwa laporan terkait pembuangan limbah padat dari PG Rejoagung ke Desa Tiron agar bisa ditindaklanjuti kami membutuhkan identitas dan mengisi form," tulis Retno dalam pesan Whatsapp nya, Senin (25/9/2023). Dodik