Foto: Polisi jaga ketat aksi unjuk rasa yang dilakukan Forkopinda didepan Mapolres Madiun. Dok. Dodik MDNtimes |
Dalam orasinya, Ketua Forkopinda Sudjono mengatakan, aksi turun ke jalan yang dilakukan hari ini sebagai bentuk keprihatinan masyarakat pelestari budaya bangsa terhadap kinerja Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo yang tebang pilih dalam penegakan hukum.
Kata Sudjono, Forkopinda menilai Kapolres Madiun lebih konsen melakukan perobohan/pengalihfungsian tugu pencak silat dari pada dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Madiun.
"Hancurnya negara bukan karena Tugu Pencak Silat, tetapi negara akan bangkrut karena ulah MALING-MALING BIADAB," kata Sudjono saat membacakan pernyataan sikap Forkopinda diatas mobil komando.
Foto: Aksi pencak silat yang dilakukan putra dan putri terbaik kabupaten Madiun saat unjuk rasa di depan Mapolres Madiun. Dok. Dodik MDNtimes |
Selain itu, Kata Sardjono, Forkopinda juga menuntut Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo untuk mengenal budaya pencak silat dengan menjalin persaudaraan melalui Sambung Persaudaraan.
"Menuntut Kapolres Madiun mengenal budaya pencak silat dengan menjalin persaudaraan melalui SAMBUNG PERSAUDARAAN bersama Sdr. Mhusthofa," tambahnya
Sampai unjuk rasa selesai, Kapolres Madiun tidak terlihat menemui para pengunjuk rasa untuk menerima ajakan Sambung Persaudaraan oleh Forkopimda itu.
Perlu diketahui, unjuk rasa yang dilakukan Forkopinda di depan Mapolres Madiun hari ini merupakan aksi yang ketiga kalinya. Unjuk rasa kali ini diwarnai penampilan aksi pencak silat yang dilakukan putra-putri terbaik Kabupaten Madiun. Dodik