Madiun, MDNtimes.id - Curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di Madiun, mengakibatkan belasan makam di pemakaman umum Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun hilang terseret arus banjir.
Lurah Krajan, Fuham Rosihul Ilmi, mengatakan, derasnya aliran sungai Mejayan dan debitnya yang cukup tinggi, membuat lokasi tanah makam yang berdekatan dengan bibir sungai longsor dan hilang terbawa arus.
“Pagi, saat warga melihat, belasan makam sudah longsor dan hilang,” jelas Fuham saat di lokasi TPU Krajan, Rabu siang (29/01/2025).
Fuham menambahkan, hanyutnya beberapa makam akibat banjir itu diketahui warga saat debit air mulai surut. Di lokasi makam hanya menyisakan puing-puing kijing dan kain kafan yang sudah usang.
“Total yang hilang mencapai 18 makam. Beberapa yang tersisa kain kafan yang sudah usang,” tambahnya.
Sebagian ahli waris yang makam keluarganya hilang nampak mendatangi lokasi TPU Krajan. Selain itu, warga lain yang makam keluarganya terancam longsor meminta ada solusi dari pemerintah daerah setempat.
“Ini makam orang tua kami Pak, gimana kalau hujan lagi dan longsor, di tembok atau bagaimana solusinya,” tanya Ratri kepada Lurahnya.
Menanggapi hal itu, Fuham menyarankan agar makam sanak saudara warga di TPU Krajan tersebut di relokasi ke makam baru yang sudah sejak setahun lalu.
“Tapi itu semua menunggu persetujuan warga ahli waris dan nanti teknisnya kami juga menunggu arahan pimpinan. Mengingat makam yang rawan longsor dekat sungai jumlahnya juga banyak,” tutup Fuham.