SURABAYA, MDNtimes.id - Bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah mengancam seluruh lapisan masyarakat termasuk di lingkungan pendidikan.
Berdasarkan hasil Survei oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2018, penyalahgunaan narkoba dilingkungan pendidikan cukup tinggi. Karena itulah BNN melalui yayasan Pergerakan Anti Narpza (PANNA) Jatim, melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Jumat (25/8/2023) di Aula lantai V, SMA 17 Agustus (SMATAG).
Para penggiat anti narkoba itu dibekali berbagai materi tentang masalah narkoba dan penanggulangannya. Dengan harapan, nantinya mereka terampil dalam upaya P4GN untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang Bersinar (bersih dari narkoba).
Kasi Dayamas Bidang BNNP Jawa Timur, Drs. Arief Praharanto, S.,Kom,,MM, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi para penggiat anti narkoba guna mensinergikan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya P4GN.
"Kami mengajak seluruh siswa - siswi kelas X sampai Xll SMATAG Surabaya, untuk melakukan penyuluhan dan tes urine sebanyak 152 siswa dan Alhamdulillah hasilnya Negatif," katanya.
Tri Arief menambahkan, lingkungan pendidikan merupakan mitra strategis dalam penanganan narkoba, terutama di kalangan anak muda.
"Di bidang pendidikan, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menyiapkan materi anti narkoba pada mata kuliah atau pelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pelajar dan mahasiswa akan bahaya narkoba," imbuhnya.
Kepada para yayasan PANNA jatim, Arif mengatakan, agar bisa melakukan upaya maksimal baik dari segi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, hingga pemberantasan sesuai dengan porsi dan kapasitasnya masing-masing.
"Penggiat diharapkan nantinya bisa memberikan pemahaman, karena sentuhan tenaga penggiat seperti para guru ini lebih besar peluangnya untuk lebih didengarkan oleh para siswa-siswi," Pungkasnya. Ninis/Dodik