MDNtimes.id - Saat terjadi longsor di Kabupaten Ponorogo pada senin (24/10) dini hari itu, kebanyakan warga yang tinggal disekitar lokasi longsor sedang tertidur.
"Saat longsor terjadi, kebanyakan orang sedang tidur," kata Sumali, warga Dusun Putuk, Desa Talun, Selasa (25/10/2022).
Menurut Sumali, yang rumahnya hanya berjarak 20 meter dari lokasi longsor menjelaskan, sebelum terjadi longsor pukul 00.15 WIB itu, dirinya masih terjaga dan mendengar suara gemuruh selama 15 menit.
Akibat longsor itu, lanjut Sumali, pipa saluran air bersih yang selama ini memenuhi kebutuhan 50 kepala keluarga (KK) di lima RT yang ada di Desa Talun, Kecamatan Ngebel terputus.
"Yang kami order sekarang ini adalah air bersih," ungkap Sumali.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Talun Waroto, Dusun Putuk dan Dusun Krajan sejak 2017 lalu sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai zona merah rawan longsor.
Dirinya juga sudah mewajibkan warganya terutama para lansia dan balita yang selama ini tinggal di kawasan rawan longsor untuk mengungsi.
"Kami sebenarnya sudah memrogramkan menanam tanaman keras di daerah rawan longsor tapi butuh waktu lama untuk tumbuh besar," jelas Waroto. (*/dep)