Setelah ajang Porprov itu selesai, tempat tersebut akan dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun menjadi tempat wisata.
Seperti yang disampaikan Budhi Santoso Kabid Kepemudaan dan Olahraga, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun. Dirinya mengatakan, tahun ini Disparpora sudah menyiapkan anggaran untuk pengembangan tempat tersebut.
"Kalau lokasinya sekarang ini masih darurat yang penting sudah standart Porprov. Kedepan akan diperbaiki sesuai dengan destinasi wisata," tutur Budi Santoso, Selasa (12/9/2023).
Kata Budi, tahun ini Pemkab Madiun melalui Disparpora dan OPD terkait akan menganggarkan biaya untuk penataan Lokasi dan pengadaan peralatan Cabor Paralayang itu.
"Kedepan kami khususnya untuk PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) nanti kami akan menganggarkan sesuai perintahnya Pak Bupati untuk membeli peralatan Paralayang. Baik nanti Parasutnya, dan kelengkapannya lainnya seperti variometer, alat penentu posisi (GPS), alat pengukur kecepatan angin (windmeter)," tambahnya.
Selain menyediakan peralatan, Budi menambahkan, bahwa dirinya juga akan menjaring atlit Paralayang di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Madiun, mulai dari SMP hingga SMA.
"Setelah kegiatan Porprov ini selesai, kami dari panitia karena sudah terbentuk kepengurusan Cabor (Paralayang) akan secepatnya bergerilya atau mencari atlit-atlit yang potensial di Kabupaten Madiun khususnya yang masih usia SMP atau SMA," tutupnya.
Perlu duketahui, Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun itu, saat ini mencuri perhatian masyarakat Jawa Timur. Pasalnya, desa yang ada di Gunung Watu Bayan terpilih menjadi lokasi event olahraga Paralayang tingkat Jawa Timur tahun 2023 ini. Dodik