OPINI: Investasi dalam Debat Calon Wakil Presiden

Foto: Prof. Dr. Muhammad Said, MAg 

MDNtimes, Nasional - Investasi kini menjadi salah satu kata kunci penting yang menarik perhatian banyak pihak. Daya tarik terhadap investasi juga menjadi pilihan calon wakil presiden dalam area menjual ide dan gagasan untuk mendongkrak calon pemilih masyarakat terhadap meraka. Calon wakil presiden saling beradu argumentasi tentang apa, bagaimana dan mengapa investasi itu penting bagi pemerintah Indonesia. Bahkan, tidak luput dalam perdebatan mereka tentang nasib masa depan IKN yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo. Penolakan untuk melanjutkan atau persetujuan untuk meneruskan mega proyek IKN sangat begantung pada kepercayaan investor (investor trust). 


Penolakan berarti menjadikan master plan IKN tidak berjalan. Artinya, perencanaan reposisi IKN menghabiskan biaya yang tidak sedikit menjadi tidak bernilai di masa depan. Sedangkan melanjutkannya menjadi pilihan yang dijiwai prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Investor trus meningkatkan investasi yang berkorelasi positif terhadap peningkatan pembangunan ekonomi, sosial budaya, dan ketahanan nasional. 


Secara ontologis investasi adalah penanaman modal atau musyarakah antar dua pihak atau lebih dengan porsi modal yang sama atau berbeda dalam sebuah proyek yang menguntungkan secara finansial untuk kesejahteraan masyarakat di masa depan. Meskipun core investasi adalah keuntungan, namun dalam kacamata ekonomi Pancasila, investasi perlu mempertimbangkan sisi moralitas dan etika ekonomi untuk kesejahteraan jasmani dan rohani. Kesejahteraan jasmani (material) dan rohani (spiritual) yang dapat ditegakkan dengan investasi disinari nilai etika dan moral Pancasila dan Agama pada avant garde.


Benefit diperoleh investasi yang melawan prinsip etika dan moral berdampak pada kerusakan spiritual yang mendistorsi jiwa beragaama mereka. Artinya, mereka beragama tanpa dimensi spiritualitas (being religious with no spirituality). Investasi berbanding lurus dengan prinsip etika dan moralitas Pancasila sehingga penerapannya secara konsisten dapat memberikan perlindungan jiwa konosumen, intelktualitas, dan harta serta masa depan anak bangsa.  
Investasi, sebagaimana judul merupakan instrumen penentu jatuh bangun ekonomi bangsa. 


Sebuah negara secara ekonomi bisa berkembang dinamis apabila ditopang oleh kekuatan iinvestasi lebih besar daripada nilai penyusutan faktor-faktor produksinya. Sehingga, investasi mampu menstimulasi pertumbuhan ekonomi secara positif. Ekonomi negara memperlihatkan sisi melankolis dan mengarah pada stagnasi apabila investasinya lemah. Lemahnya investasi membawa gairah pertumbuhan ekonomi melemah, dan menstimulasi peningkatan unemployment rate, dan kemiskinan, serta munculnya inflasi atau kondisi nilai uang menurun bertolak belakang dengan harga barang yang terus mengalami kenaikan. 


Inflasi menggambarkan penurunan nilai uang dalam negeri, merangsang ekonomi negara mengalami stagflasi, yaitu kondisi pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suasana kontradiktif. Pertumbuhan ekonomi melamban, angka pengangguran meningkat yang idealnya tidak menyebabkan kenaikan harga-harga, dan memperlemah daya beli masyarakat. Inflasi dan stgflasi sama-sama menjadi momok mengerikan bagi kesehatan ekonomi sebuah negara. Investasi tinggi dapat menyerap tenaga kerja lokal sehingga berdampak pada suasana psikologi karena terbebas dari sandera label “pengangguran” dan “miskin”. 


Kita berharap ada Calon Pemimpin negeri ini memiliki passion kuat terhadap investasi sebagai kunci penggerak roda pertumbuhan dan pemerataan ekonomi anak bangsa. Investasi yang pro penduduk lokal, kebijakan investor yang humane untuk memberi ruang kepada masyarakat lokal untuk menikmati kue pembangunan hasil investasi mereka menjadi kebijakan strategis dalam mereduksi stagnasi ekonomi, penurunan angka pengangguran, dan kemiskinan, dan menghindari stagflasi ekonomi. 


Genarasi sebagai pilar penting negara harus mendapat perhatian ekstra dari pemimpin Indonesia. Penguatan kapasisitas wirausaha mereka yang hidup dalam denyutan nadi digital. Selama 24 jam kesehariannya ditemani gadget setia berbasis teknologi android. Passion pemimpin ke depan ditekankan pada akselerasi ekonom muda sebagai agent of transformation peningkatan pertumbuhan, pemerataan, dan resiliensi ekonomi Nasional. Mega-trend dunia saat ini adalah bonus demografi, yaitu gambaran komposisi penduduk usia tua dan muda terus bergerak tiada batas antar negara hingga tahun 2045. 


Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta tahun 2045. Menurut United Nation Population Prospect 2010-2085 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk usia produktif terbesar yaitu sebesar 41% jauh lebih tinggi dari Filipina 19%, Vietnam 14%, Myanmar 8%, Thailand 7%, dan negara lainnya 11% (Bappenas 2017). Indonesia juga berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia dengan mengalami perubahan status dari negara berpendapatan menengah ke bawah menjadi menengah ke atas. Bahkan, Indoneisa menjadi kekuatan ekonomi baru dengan PDB terbesar kesembilan di dunia menurut market exchange (MER) tahun 2030. Tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-4 di dunia berdasar daya beli (puchaising power priority). 


Prioritas penting presiden dan calon presiden terpilih adalah mengembangkan jiwa wirausaha muda sebagai bagan penting dari prefernsi atau hak mereka untuk dididahulukan dari yang lain. Mereka memerlukan keberanian, modal dan kemampuan analisa pasar yang sesuai minat untuk menjadi pemain investasi. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan jumlah investor Indoensia usia muda di bawah 30 tahun mencapai 57,04% dari total Single Investor Identification (SID). 


Meskipun aset mereka terkecil di antara semua usia, yaitu sebesar Rp50,51 triliun, namun jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan pilihan jenis investasi. Terdapat banyak pilihan investasi bagi kalangan muda selain inestasi konvensional juga terdapat investasi syariah seperti investasi emas, obligasi, dan aset riil berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi syariah juga berperan penting dalam pembangunan sektor-sektor produktif, sektor riil, infrastruktur, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Memastikan transaksi investasi sesuai prinsip syariah yaitu menutup ruang ketidakpastian (gharar) dan riba terlarang sehingga mendorong terciptanya ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan mejadi peran penting investor muda. 


Keterlibatan mereka secara intens menjadikan Indonesia sebagai role model untuk m tujuan investasi. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang berdampak pada daya saing kemampuan ekonomi , dan peningkatan kesejahteraan generasi muda juga bagian dari peran investasi syariah. Keterlibatan mereka melalui investasi merupakan wujud bela negara, pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. 


Penguatan hub entrpeurship di perguruan tinggi oleh presiden dan wakil presiden terpilih disertai penguatan kapasitas jiwa wirausaha muda, peningkatan budget untuk edukasi dan literasi wirausaha muda, penguatan sinergi antara kementerian atau lembaga pemerintah dengan perguruan tinggi berdasar legal standing yang jelas, direncanakan dengan baik, diorganisasi dengan maksimal, dan dievaluasi secara kontinyu menjadi pilihan yang tepat. Pilihan generasi mudah tepat terhadap figur presdien dan wakil presiden yang memiliki integritas dalam membangun wirausaha muda untuk ketahanan bangsa menjadi prasyarat sangat penting. 


Generasi muda harus jeli untuk memahami visi, misi, integritas dan ability dalam membangun relasi ekonomi nasional, menghadirkan investor dalam jumlah besar di negeri ini menjadi pertimbangan yang sangat penting, selain resilensi bangsa di masa depan. Semoga

Opini Oleh: Prof. Dr. Muhammad Said, MAg & Nadiya Fitria

(Kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23/21 LEMHANNAS RI, dan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Previous Post Next Post