Tantangan Pendidikan Menumbuhkan Kepribadian Berintegritas

Nasional, MDNtimes.id - Peningkatan potensi intelektual, emosional, sosial, dan spiritual manusia agar berkembang dan berubah lebih baik merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan merupakan alat penting yang dapat memberikan akses kepada semua orang untuk memperoleh pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dengan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai moral, nilai kemanusiaan, seni, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi mereka dapat berkontribusi dalam Pembangunan masyarakat. 


Pendidikan berkontribusi dalam membangun karakter dan nilai moral yang teguh, kejujuran tanggung jawab, peduli, disiplin, dan memiliki integritas yang tinggi, serta membantu setiap orang menjadi lebih baik. Pendidikan yang baik memainkan peran penting memajukan perubahan positif, memberikan kesempatan yang adil bagi semua orang untuk belajar meningkatkan kualitas hidup, mempromosikan nilai-nilai kesetaraan, keadilan, perdamaian, dan penghargaan terhadap keberagaman. 


Memahami makna pendidikan secara keseluruhan dapat menghargai nilai-nilai yang diajarkan dan mengarahkan upaya kita untuk meningkatkan sistem pendidikan yang meneduhkan, menghadirkan rasa damai dan menghindarkan terjadinya kekerasan dalam lingkungan Pendidikan sebagaimana kita dihebohkan tewasnya seorang mahasiswa PTI dianiaya senior. Sepanjang tahun 2022 tercatat 26 kasusu kekerasan kemudian meningkat menjadi 30 kasus tahun 2023. Sebanyak 80 persen kekerasan terjadi dalam Lingkungan Pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan sisanya 20 pesen kekerasan dialami santri di lingkungan Pondok Pesantren di Jambi, Kediri dan beberapa tempat lain. 


Sementara, kualitas Pendidikan rendah menempatkan Indonesia pada posisi buncit dari negara-negara tertangga, yang ditandai dengan hasil tes internasional seperti PISA menujukkan sangat lemah. Guru yang kurang berkualitas, kurikulum yang tidak relevan, dan kekurangan sumber daya pendidikan yang memadai adalah sejumlah factor penyumbang rendahnya kualitas Pendidikan di Indonesia. Memang akses Pendidikan telah meningkat, namun masih terjadi kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, dan kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Banyak daerah terpencil menghadapi akses pendidikan yang belum layak karena kekuarangan biaya, jarak, dan infrastruktur yang tidak memadai.


Guru dan Tenaga Pendidik berperan penting terhadap output Pendidikan. Jumlah guru honorer yang tinggi dan perbedaan kualitas pengajaran dengan guru-guru negeri mempengaruhi kualitas pendidikan. Demikian pula halnya dengan kurikulum pendidikan terus berubah dan tidak selaras antara jenjang pendidikan sehingga terkesan tidak tuntas, kurang konsistensi dalam pembelajaran dan evaluasi siswa, dan mempengaruhi kesiapan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Lemahnya penekanan pada pendidikan karakter dan nilai moral juga menjadi masalah. Siswa seolah disiapkan untuk menguasai bidang akademik, mengdeapnkan nalaritas tanpa diimbangi rasa yang berakar dari nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial. 


Reformasi kurikulum, peningkatan kualitas guru, pengembangan infrastruktur pendidikan, dan perluasan akses pendidikan merata untuk semua lapisan masyarakat menjadi sautu kebutuhan prioritas sehingga setiap anak diharapkan memiliki kesempatan yang sama untuk akses pendidikan berkualitas tinggi dan bermoral, memiliki kepribadian teguh dan berkarakter. Pendidikan berintegritas menjajdi modal sosial mencetak pemimpin dan inovator masa depan cerdas dan teguh pendirian dalam membangun budaya dan peradaban berakar dari nilai-nilai moral yang kokoh. John F Kennedy, Presdien Amerika Serita menegaskan “ tidak ada bangsa yang dapat mencapai kejayaan kecuali bangsa itu memiliki dimensi moral kuat, yang berakar dari keyakinan yang kuat untuk menopang budaya dan peradaban yang besar".


Dengan memprioritaskan pembentukan kepribadian berintegritas, memiliki perangkat kehidupan lain seperti ketrampilan menggunakan teknologi digital, lulusan pendidikan diyakini mampu bersaing secara global, menghadapi perubahan zaman, dan menjadi agen perubahan yang positif dalam berbagai sektor kehidupan. 


Pengembangan keterampilan soft skills yang mendukung kekokohan karakter siswa, keterampilan interpersonal, kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis yang dalam menghadapi tantangan Era teknologi digital yang semakin massif perlu mendapat dukungan semua pihak. 


Kolaborasi pemerintah, orang tua, media, pendidik, komunitas dan eksponen lain sangat penting sebagai upaya bersama mengkawal produk pendidikan ke arah yang diharapkan bersama. Memastikan tercapainya tujuan pendidikan berintegritas dengan baik, diperlukan instrumen yang tepat, komitmen bersama untuk perubahan dan perbaikan dengan mengesampingkan ego kelompok para elite politik. Sebaliknya, menjaga integritas pendidikan dan memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun pendidikan yang inspiratif, inklusif, dan aman bagi seluruh anak bangsa sangat penting untuk meletakkan fondasi pendidikan masa depan yang lebih baik.


Opini Oleh: Prof. Dr. Muhammad Said. MAg, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IKA Lemhannas Staretgic Centre 
Previous Post Next Post