Margono, salah satu petani jagung warga Desa Bulu, Kecamatan, Pilangkenceng mengatakan, akibat hujan hampir setiap hari, dirinya kesulitan membawa jagung yang sudah dipanen sampai pinggir jalan utama untuk segera di proses ke penggilingan.
"Karena musim hujan, banyak yang rusak dan kemungkinan harga juga rusak. Kan harga mengikuti kualitas. Masalahnya itu pas di ladang itu mau dibawa jalannya gak bisa, pas sudah sampai dijalan itu kurang lebih sudah 10 hari," ujar Margono saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/3/2024).
Kata Margono, jagung yang sudah dipanen itu akhirnya ada yang busuk dan sebagian tumbuh sehingga tidak bisa dilakukan penggilingan. Melihat kondisi jagung miliknya yang rusak itu, Margono sempat emosi dan ingin membakarnya.
"Ceritanya itu karena terlalu emosi (mau saya bakar), karena badan sudah capek, jagung kelamaan dilahan dan sudah mengeluarkan biaya banyak. Itu hanya pelampiasan. Sebenarnya ya gak mungkin lah," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan, Loso, warga setempat. Akibat itensitas hujan tinggi waktu panen tersebut, Loso dibantu anaknya terpaksa membawa pulang jagung miliknya untuk dikerjakan secara manual dirumah.
Meski harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membawa pulang dan mengerjakan orang untuk mengupas kulit jagung, menurut Loso, itu alternatif terakhir agar tidak mengalami kerugian yang lebih banyak.
"Kemarin dicoba pakai mesin penggiling tapi hasilnya rusak, karena basah dan sebagian ada yang sudah tumbuh. Akhirnya dibawa pulang dikerjakan manual. Kalau harga sekarang, saya dengar itu Rp 3000 atau Rp 3200 per kilo," tutupnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Paryoto menyampaikan, dalam rangka swasembada pangan pemerintah telah menugaskan Bulog untuk membeli hasil panen petani berupa gabah kering panen dan jagung pipil kering.
"Pemerintah telah menetapkan harga pembelian melalui SK kepala Bapanas No 18 tahun 2025 bahwa harga jagung pipil kering dengan harga 5500/kg di tingkat petani. Kelompok tani diharapkan bisa berhubungan dengan bulog setempat paling tidak pemberitahuan panen 1-2 minggu sebelumnya," kata Paryoto, Sabtu (15/3/2025).