Sempat Dikira Bajing Loncat, Perekam Vidio Ceritakan Kronologinya Begini

MDNtimes.id - Setelah dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Ngawi terkait rekaman vidio berdurasi 19 detik yang memperlihatkan orang bergelantungan di bak belakang truk yang sempat viral itu, ternyata bukan bajing loncat.

Dari keterangan Sigit Pramono (37) warga Desa Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi yang merekam kejadian itu menjelaskan, jika dia hanya berinisiatif merekam video itu karena melihat orang ingin menumpang dengan cara yang membahayakan. 

Saat itu Sigit bersama rekannya Jumanto tengah perjalanan ke Sragen, tepat di Jalan Raya Ngawi-Solo masuk Desa Banjarejo, Kedunggalar melihat orang yang hendak naik ke mobil truk dengan cara yang membabayakan lalu mengambil ponselnya untuk merekam.

“Waktu itu saya perjalanan dari Ngawi ke Sragen, Jawa Tengah. Kemudian, saya melihat ada orang itu bergelantungan di belakang truk. Saya menganggap itu membahayakan sopir, saya akhirnya memberhentikan sopir truk yang ditumpangi itu," Ungkap Sigit di Mapolres Ngawi, Rabu (2/11/2022).

Setelah berhenti, lanjut Sigit, sopir truk itu turun dengan membawa kunci roda. Melihat itu, orang yang bergelantungan itu kemudian kabur masuk kedalam hutan.

“Setelah sopir turun membawa kunci ban, orang yang bergelantungan di bak belakangan truk ini, akhirnya kabur ke arah hutan," jelasnya. 

PLT Kasi Humas Polres Ngawi Ipda Dian, juga mengatakan Bahwa vidio yang sempat viral itu bukan bajing loncat, hanya orang yang ingin menumpang tapi dengan cara yang membahayakan. Keterangan itu dari hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim Polres Ngawi.

 "Satreskrim Polres Ngawi akhirnya mendapatkan klarifikasi dari perekam video. Bahwa dalam video itu bukan bajing loncat. Diduga orang yang bergelantungan dalam video itu adalah orang yang ingin menumpang tapi dengan cara yang membahayakan," kata Ipda Dian.

Dengan kejadian itu, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi, berpesan kepada siapa saja yang ingin menumpang kendaraan jangan dengan bergelantungan di bak truk. Lebih baik naik kendaraan umum yang lebih aman dan nyaman.

 "Jangan menumpang kendaraan angkutan barang dengan cara yang membahayakan. Lebih baik naik angkutan umum seperti bus yang lebih aman dan nyaman," kata Ipda Dian. (*/pras)


Previous Post Next Post