Ngawi, MDNtimes.id - Seorang siswi berinisial DA kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Ngawi diduga menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya.
Menurut Agus, orang tua DA, anaknya menjadi korban bullying teman sekelasnya itu sejak kelas 1 SMP. Akibat bullying itu DA sempat tidak masuk sekolah selama 2 Minggu.
"Mulai dibully itu sejak kelas 1 sampai sekarang kelas 2. Kemarin kan sempat gak masuk 2 Minggu karena dibully itu," ujar Agus kepada media ini.
Kata Agus, waktu ujian kemarin anaknya sempat mau masuk sekolah lagi. Tapi, DA kembali dibully teman-temannya dan meminta untuk dijemput ke sekolah.
"Dua Minggu kan gak masuk terus masuk ujian karena kepala sekolah e telpon ngomong masuk untuk ujian. Selama ujian masuk lancar gak ada bullyan. Tadi pagi kan sudah habis ujian anak saya kembali masuk sekolah, tapi sampai sekolah disebarkan oleh teman-teman kalau hamil dan gini-gini gitu," tambah Agus.
Saat menjemput DA di sekolah, lanjut Agus, pihak sekolah seakan tidak peduli apa yang dialami anaknya tersebut. Bahkan, ada salah satu oknum guru yang sempat mengatakan kata-kata yang menurut Agus tidak pantas.
"(Bullying itu) Semua guru tahu, waktu aku jemput tadi kan malah gak direspon sama guru. Guru BP nya malah bilang gak usah direspon umbar ae," jelas Agus.
Sementara itu, GS Kepala Sekolah SMPN tempat DA sekolah membantah terjadi bullying di sekolah yang ia pimpin itu. Terkait DA yang tidak masuk sekolah selama 2 Minggu itu, pihak sekolah sudah melakukan kunjungan ke rumah DA.
"Itu sudah Home Visit. Orang tuanya sudah di WhatsApp tapi tidak dibuka. (Bullying itu) Tidak ada," kata GA saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (13/6/2024).
Sebagai kepala sekolah, GA mengaku tidak mengetahui penyebab DA tidak masuk sekolah selama dua Minggu tersebut.
"Saya tadi tidak menanyakan (ke wali kelas) alasannya tidak masuk 2 Minggu itu kenapa," tutup GA. Dodik