Kasus SHM Milik Lansia di Ngawi Temukan Fakta Baru: Tanda Tangan Akte Jual Beli Berbeda

Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, Badan Pertanahan kabupaten Ngawi, Murtoyo saat memeriksa dokumen jual beli dan KTP Hadi Siswoyo. Foto: Dodik/MDNtimes.

Ngawi, MDNtimes.id - Wajah lelah terlihat dari Hadi Siswoyo (83) dan Erna Setiaten saat keluar dari Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi, Kamis (20/2/2025) siang.

Erna Setiaten anak ke tiga dari Hadi Siswoyo tersebut bukan kali ini saja mendatangi kantor pertanahan Ngawi untuk memperjuangkan Surat Hak Milik (SHM) tanah milik keluarganya yang diduga di balik nama oknum pegawai bank.

Menurut Erna, kejadian itu berawal saat sertipikat Hak Milik (SHM) sawah tersebut oleh bapaknya dijadikan agunan disalah satu bank di Ngawi. Saat SHM masih dalam agunan, kantor Pertanahan Ngawi menerbitkan SHM baru dengan nama orang lain. 

 "Saat itu masih dibuat agunan di salah satu bank, kok tahu-tahu muncul sertipikat baru atas nama Suhartini," ungkap Erna, Kamis (21/2/2025).

Merasa ada yang janggal, Erna bersama Hadi Siswoyo kembali mendatangi kantor pertanahan Ngawi dan ditemui Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, Badan Pertanahan kabupaten Ngawi, Murtoyo.

 "Hari Kamis kemarin saya dan bapak ditemui pak Murtoyo dan satu orang pegawai. Kami kaget saat dilihatkan akta jual beli," tambah Erna.

Menurut Erna, dalam pertemuan itu Murtoyo sempat meminta KTP bapak nya dan foto copy SHM untuk dicocokan dengan dokumen yang Murtoyo miliki.

 "KTP bapak kan diminta setelah dicocokan ternyata tanda tangan bapak saya yang di KTP dengan yang di akte jual beli jauh berbeda," jelas Erna.

Ditempat yang sama, Murtoyo menyampaikan, saat itu memang sempat ada orang yang mengajukan permohonan untuk pengganti sertipikat baru. Namun Murtoyo belum bisa menyampaikan siapa yang mengajukan permohonan tersebut. 

Setelah terbit sertipikat pengganti atas nama Hadi Siswoyo, menurut Murtoyo, kemudian ada notaris yang mendaftarkan akte jual beli, tanah milik Hadi Siswoyo dengan pembeli atas nama Suhartini, dan dokumen jual beli tersebut masih ada.

 "Awalnya ini ada (pengajuan) sertipikat pengganti. Kemudian ditindaklanjuti adanya jual beli," jelas Murtoyo saat ditemui di Kantornya, Kamis (20/2/2025).

Saat ini, kata Murtoyo, pihak kantor pertanahan Ngawi masih mencari Dokumen pengajuan penggantian sertipikat baru atas nama Hadi Siswoyo tersebut siapa yang membuat, agar semua jelas.

 "Ya nanti kita cari dokumennya (siapa yang mengajukan surat untuk penggantian sertipikat milik Hadi Siswoyo)," tutup Murtoyo.