| Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono. Foto/Dodik | 
Sayangnya, sejumlah pekerjaan yang  dibiayai dari pajak rakyat itu saat ini sedang mendapat sorotan dari pegiat anti korupsi. Kualitas material yang digunakan dinilai tidak layak. 
Diantaranya material batu kali pada rehabilitasi drainase jalan ruas Kenongorejo, rehabilitasi drainase jalan ruas jalan Tulung, rehabilitasi drainase jalan ruas jalan Sidorejo serta rehabilitasi drainase jalan ruas jalan Muneng.
 "Setidaknya kami temukan di 4 titik pekerjaan rehabilitasi saluran yang menurut saya ada material pasir dan batunya tidak layak, tampak lapuk dan tidak padat," ujar M Fauzan, Ketua LSM Gempur DPD Jatim, Senin (15/9/2025).
Menurut Fauzan, material batu yang dinilai kurang layak tersebut sudah terpasang seakan tanpa diketahui oleh konsultan pengawas.
 "Yang rehabilitasi drainase ruas jalan Muneng itu sudah terpasang, masak konsultan pengawas gak tahu," jelasnya.
Ditempat terpisah Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Anang Tri Cahyono membenarkan material batu  untuk rehabilitasi beberapa ruas jalan tersebut tidak layak. Bahkan pasangan batunya juga tidak seperti gambar perencanaan.
 "Itu tidak sesuai yang kita persyaratkan. Jelas itu materialnya maupun pemasangannya tidak sesuai (perencanaan)," ujar Anang, saat ditemui di ruangannya, Rabu (17/9/2025).
Melihat kondisi pekerjaan seperti itu, Anang mengeluhkan peran konsultan pengawas yang kurang maksimal saat dilapangan. 
 "Berarti Konsultan pengawas ada 3 kemungkinan, mereka (Konsultan) tidak aktif dilapangan, Konsultan tidak memahami, atau konsultan tidak punya ketegasan. Jadi ada beberapa kemungkinan itu," jelas Anang.
Anang menegaskan, pihaknya akan turun kelapangan untuk melihat beberapa pekerjaan rehabilitasi saluran tersebut. Jika memang kondisinya sangat parah, dirinya tidak segan menyuruh penyedia untuk membongkarnya.
 "Kalau perlu dan itu sudah sangat parah mungkin harus kita bongkar. Diganti dengan material dan campuran yang sesuai," tegasnya.
Anang mengaku, selama ini  juga sudah sering melakukan evaluasi terkait kinerja konsultan pengawas agar lebih maksimal melakukan pengawasan di lapangan.