Puluhan truk ODOL saat dilarang melintas oleh warga Babadan Lor, Kecamatan Balerejo. Foto/Dodik/MDNtimes. |
Kepala Desa Babadan Lor, Sumarlan menyampaikan, aksi blokade yang dilakukan puluhan warganya itu karena jalan yang selama ini dilewati ratusan truk ODOL tersebut mulai rusak dan berdebu.
"Intine jalan sudah mulai rusak terus jalan berdebu. Kalau jalan sudah rusak dan proyek sudah selesai siapa yang tangung jawab. Makanya kita mediasi dulu," ungkap Sumarlan.
Menurut Sumarlan, selain merusak jalan, aktivitas ratusan truk ODOL tersebut juga sampai malam hari sehingga mengganggu lingkungan.
"Jadi warga keberatan karena kadang sampai jam 21.00 WIB. Itu kurang lebih ada 300 truk yang lewat," jelasnya.
Warga juga meminta agar truk yang melintas tidak membawa muatan yang melebihi bak karena bisa merusak jalan dan membahayakan pengendara lainnya.
"Termasuk muatannya, jadi warga itu keberatan muatannya terlalu munjung-munjung," tambahnya.
Sumarlan menegaskan, hari ini sudah ada mediasi tapi belum ada kesepakatan. Namun wargaya masih memberikan kesempatan ratusan truk ODOL tersebut untuk lewat sampai sore nanti.
"Untuk sementara masih boleh lewat, kalau besok tidak boleh lewat, mediasi dulu," tutupnya.