Proyek Dana Desa Puluhan Juta Gunakan Besi Bekas, Tim Monitoring Kecamatan Ngaku Tidak Tahu

Foto: Besi bekas yang digunakan untuk cor tutup drainase pasar Sumengko, Kecamatan Kwadungan. Dok. BPD Sumengko

MDNtimes, Ngawi - Pekerjaan proyek yang menggunakan Dana Desa (DD) di wilayah Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi terkesan asal-asalan.  

Pasalnya, dari keterangan Ketua BPD Sumengko, Sholikin, besi yang digunakan untuk cor tutup drainase Blok Pasar Desa Sumengko itu menggunakan besi bekas dan sudah berkarat.

Pengelola Kegiatan Anggaran, Puspita Sari Handayani saat dikonfirmasi diruangan kerjanya pada Senin lalu (2/10) tidak mengetahui terkait penggunaan besi bekas tersebut. Menurut Puspita, semua kegiatan dikelola langsung oleh Kepala Desa.

Sementara itu, Kepala Desa Sumengko, Sumarli saat akan dimintai konfirmasi sedang tidak berada dikantor, kata Puspita, Kades tidak masuk kantor karena ada tamu di rumahnya.

Ditempat terpisah, tim monitoring dari kecamatan, Kasipem Edi Yuli Erwanto dan Kasi PMD Khafid Daroni mengaku tidak mengetahui terkait penggunaan bahan bekas tersebut. kata Khafid, saat dirinya melakukan monitoring, pekerjaan tersebut belum dimulai.

Ditunjukan terkait gambar pemakaian besi bekas tersebut Kasi PMD dengan tegas mengatakan itu tidak diperbolehkan. Kata Khafid, pekerjaan proyek drainase itu harusnya menggunakan besi baru karena sudah ada anggarannya dari Dana Desa.

Foto: Besi-besi bekas yang akan digunakan untuk cor tutup drainase pasar Sumengko, Kecamatan Kwadungan. Dok. BPD Sumengko

 "Kalau pengadaan baru terus realisasinya barang bekas jelas gak boleh to mas. Cuman kita nanti akan kroscek terkait itu lah," ungkap Kasipem didampingi Kasi PMD saat ditemui diruangannya, Senin (2/10/2023).

Dari data Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan Drainase Blok Pasar itu total biayanya mencapai Rp50 juta rupiah. Adapaun anggaran tersebut diantaranya untuk pengadaan Besi sebesar Rp18 juta rupiah, pengadaan Beton Cor sebesar Rp15 juta.

Selain itu, biaya tersebut juga untuk pengadaan Bekisting sebesar Rp6,5 juta , Honor TPK sebesar Rp3,5 juta, pengadaan Prasasti Rp650 ribu, biaya bongkar plat beton Rp4,8 juta, galian tanah dalam saluran Rp1 juta dan terakhir jasa dokumentasi Rp 81 ribu rupiah. Dodik
Previous Post Next Post